Lahir : Soa Siu, Tidore 1738
Wafat : Ternate, 14 November 1805
Makam : Ternate
NUKU MUHAMMAD AMIRUDDIN adalah nama yang diberikan ayahnya sejak kecil. Nuku dan adiknya Kamaluddin adalah anak Sultan Jamaluddin. Tahun 1779, ayahnya Sultan Jamaluddin ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Jakarta.
Belanda kemudian mengangkat Kaicil Gay Jira, yang kemudian digantikan oleh putranya Patra Alam sebagai Raja Tidore. Pengangkatan Kaicil Gay Jira ini ditentang oleh Nuku dan Kamaluddin. Pasalnya, berdasarkan tradisi kerajaan yang berlaku, pengangkatan raja baru harus berdasarkan garis keturunan.
Nuku kemudian menyingkir dan membangun armada kora-kora di seputar Seram dan Irian Jaya. Sebagai pusat kedudukannya dipilih Seram Timur. Sedangkan adiknya, Kamaluddin diangkat Belanda sebagai Sultan menggantikan Patra Alam yang dipecat.
Tahun 1787, Belanda dengan kekuatan besar berhasil menguasai basis pertahanan Nuku di Seram Timur. Nuku berhasil meloloskan diri dan membangun kekuatan baru di Pulau Gorong. Nuku kemudian membuat hubungan timbal balik dengan Inggris. Dari sini, Nuku memperoleh berbagai jenis senjata api sehingga dapat meningkatkan perlawanannya terhadap Belanda. Nuku terus melanjutkan perlawanan dan memperoleh banyak kemenangan.
Belanda cukup kewalahan menghadapi perlawanan Nuku hingga akhirnya mencoba siasat baru. Belanda memprakarsai perundingan antara Nuku dengan Sultan Kamaluddin untuk berbagi kekuasaan. Nuku menolak dan justru semakin meningkatkan perlawanannya, sehingga tahun 1796 Pulau Banda berhasil direbut.
Tahun 1796, Nuku berhasil menguasai kembali Tidore. Sultan Kamaluddin kemudian melarikan diri ke Ternate dan Nuku dinobatkan sebagai Sultan oleh rakyat Tidore. Bulan Januari 1801 Nuku berhasil membebaskan Ternate dari kekuasaan Belanda. Tak lama setelah keberhasilannya menguasai seluruh Ternate dan Tidore, tahun1805 Nuku meninggal dunia. Sejarah mencatat Nuku sebagai pahlawan nasional yang dikukuhkan oleh SK Presiden RI No. 071/TK/1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar