Lahir : Palembang, 1767
Wafat : Ternate, 26 November 1852
Makam : Ternate, Maluku Utara
SEMENJAK ditunjuk menjadi Sultan Kerajaan Palembang menggantikan ayahnya Sultan Muhammad Baha’uddin, Mahmud Badaruddin melakukan perlawanan terhadap Inggris dan Belanda. Ketika Batavia berhasil diduduki Inggris pada tahun 1811, Sultan Mahmud justru berhasil membebaskan Palembang dari cengkeraman Belanda pada tanggal 14 Mei 1811.
Tahun 1812, peperangan dengan Inggris dimulai karena Sultan tidak mau mengakui kekuasaan Inggris di Palembang dan mengangkat Najamuddin menggantikan Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyingkirkan ke Muara Rawas.
Berdasarkan Konvensi London tahun 1814, kekuasaan Belanda di Indonesia harus dipulihkan, tahun 1818 Inggris mengembalikan kekuasaannya di Palembang kepada Belanda. Selanjutnya Inggris juga kembali mengangkat Sultan Mahmud Badaruddin II sebagai Raja Palembang.
Namun, sejak tahun itu pula perang antara Sultan Mahmud badaruddin II dengan Belanda kembali berkobar. Tanggal 1 Juli 1821, Kesultanan Palembang berhasil diduduki Belanda dan Sultan berhasil ditawan. Sultan Mahmud Badaruddin II kemudian dibuang ke Ternate, Maluku Utara hingga wafatnya. Sultan Mahmud Badaruddin II tercatat sebagai salah satu pejuang Nasional yang melakukan perlawanan terhadap dua penjajah sekaligus yaitu Inggris dan Belanda. SK Presiden RI No. 063/TK/1984 menganugerahi gelar pahlawan nasional kepada Sultan Mahmud Badaruddin II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar