Sabtu, 07 Agustus 2010

Sultan Thaha Syaifuddin

Lahir : Jambi, 1816

Wafat : Betong, 24 April 1904

Makam : Muara Tebo

PADA tahun 1841, Thaha Syaifuddin diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Sultan Abdurachman. Sejak itu pulalah dia selalu menunjukkan sikap menentang terhadap kekuasaan Belanda di Jambi.

Setelah diangkat menjadi Sultan, ia malah menolak menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa Jambi adalah milik Belanda dan Sultan Jambi hanya meminjam dari Belanda.

Pada 25 September 1858, Belanda melakukan serangan ke Jambi. Meskipun berhasil menenggelamkan kapal-kapal Belanda, tetapi Sultan Thaha tidak mampu mempertahankan istananya dan menyingkir ke pedalaman. Sejak itu, Sultan melakukan perlawanan secara gerilya dan membeli senjata dari pedagang-pedagang Inggris.

April 1904, pertahanan terakhir Sultan Thaha diserang secara besar-besaran oleh Belanda. Sultan Thaha berhasil meloloskan diri. Sultan Thaha akhirnya wafat pada tanggal 24 April 1904 dan dimakamkan di Muara Tebo. Saat ini namanya diabadikan menjadi nama lapangan terbang utama di Kota Jambi. Berdasarkan SK Presiden RI No. 079/TK/1977, Sultan Thaha Syaifuddin dinobatkan sebagai pahlawan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar