Lahir : Tidak diketahui
Wafat : Bangil, 5 Desember 1706
Makam : Bangil
UNTUNG SURAPATI semula adalah budak belian dari Bali. Karena ada persoalan asmara dengan putri majikannya yang bernama Suzanne, ia kemudian melarikan diri ke Batavia dan menjadi perampok untuk menyambung hidup. Korbannya adalah orang-orang Belanda dan orang kaya yang menjadi antek-antek Belanda. Karena kesulitan menghadapi Untung, Belanda kemudian mengajak bekerjasama. Untung kemudian dididik kemiliteran dan diangkat sebagai tentara dengan pangkat letnan.
Untung Suropati kemudian ditugaskan untuk menangkap Pangeran Purbaya, putra Sultan Ageng dari Banten yang melarikan diri ke Priangan. Tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Saat melakukan serah terima tawanan, ada seorang letnan Belanda yang bernama Kuffeler melontarkan penghinaan terhadap Untung di muka umum. Untung Surapati marah, kemudian membunuh letnan Belanda tersebut beserta separuh anak buahnya. Ia kemudian melarikan diri dan kembali kepada pekerjaan lamanya serta memerangi Belanda. Pada sebuah pertempuran di Kertasura, Untung Surapati berhasil membunuh Kapten Tack beserta 70 orang anak buahnya. Peristiwa terbunuhnya pasukan Belanda tersebut terjadi pada tanggal 8 Februari 1686.
Untung Surapati pernah bekerjasama dengan Amangkurat II dari Mataram. Dengan persetujuan Raja Mataram tersebut, ia kemudian membentuk kerajaan sendiri di Pasuruan. Untung kemudian memakai gelar Adipati Ariawiranegara.
Pertempuran terakhir Untung Surapati dengan Belanda terjadi sewaktu dia mempertahankan daerah Bangil. Pada pertempuran tersebut, Untung mengalami luka-luka berat dan akhirnya gugur pada tanggal 5 Desember 1706.
Untuk menghormati jasa-jasa Untung Surapati, berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 106/TK/1975, Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar